Kalkulator gaji plus komisi adalah alat bantu berharga yang digunakan oleh bisnis untuk menentukan kompensasi total bagi karyawan atau profesional penjualan yang penghasilannya didasarkan pada kombinasi gaji tetap dan pembayaran komisi variabel.
Kalkulator ini berfungsi sebagai sumber daya penting bagi pemberi kerja dan karyawan, menawarkan transparansi dan kejelasan dalam memahami seberapa besar potensi penghasilan seseorang dalam periode atau tahun gaji tertentu.
Kalkulator ini mempertimbangkan berbagai faktor, seperti gaji pokok, tingkat komisi, dan penjualan aktual atau kinerja yang dicapai.
Kalkulator gaji pokok plus komisi adalah alat bantu keuangan yang dirancang untuk menghitung total kompensasi bagi individu atau karyawan yang penghasilannya didasarkan pada gaji tetap dan pembayaran komisi variabel.
Kalkulator ini sangat berguna bagi para profesional penjualan, tetapi juga dapat digunakan untuk peran lainnya.
Kalkulator gaji plus komisi digunakan karena:
Langkah-langkah untuk menghitung gaji plus komisi adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi gaji pokok: Identifikasi gaji pokok tetap yang diterima karyawan untuk periode pembayaran. Ini adalah jumlah yang konstan dan tidak berubah berdasarkan kinerja.
2. Ketahui tingkat komisi: Identifikasi tingkat komisi atau persentase yang diperoleh karyawan atas penjualan atau pendapatan mereka. Tingkat ini dibenarkan dalam kontrak kerja atau rencana kompensasi.
3. Hitung pendapatan komisi: Kalikan tarif komisi dengan metrik yang relevan. Misalnya, jika komisi didasarkan pada penjualan, kalikan tarif dengan total penjualan yang dicapai selama periode pembayaran.
Formula:
Contoh, jika tingkat komisi 10% dan total penjualan $10.000, maka pendapatan komisi adalah 0,1 (10%) x $10.000 = $1.000.
4. Tambahkan gaji pokok dan pendapatan komisi: Tambahkan gaji pokok dan pendapatan komisi bersama-sama untuk menghitung total pendapatan untuk periode pembayaran.
Total Pendapatan = Gaji Pokok + Pendapatan Komisi
Contoh, jika gaji pokok adalah $4.000 dan pendapatan komisi adalah $500, maka total pendapatan adalah $4.000 + $500 = $4.500.
5. Pertimbangkan potongan dan pajak: Jumlah aktual yang diterima karyawan dapat dikenakan potongan (misalnya, pajak, premi asuransi). Pastikan untuk memperhitungkan potongan-potongan ini ke dalam gaji akhir.
Hal ini dapat bervariasi, tergantung pada kalkulatornya, tetapi gambaran umum disajikan di sini:
1. Input gaji tetap: Pengguna memasukkan gaji tetap atau gaji pokok karyawan ke dalam kalkulator. Jumlah yang diperoleh karyawan, terlepas dari kinerjanya, ditentukan dalam kontrak kerja.
2. Memasukkan tarif komisi: Pengguna memasukkan tingkat komisi, yang direpresentasikan dalam bentuk persentase. Persentase ini mewakili bagian dari pendapatan karyawan yang bergantung pada kinerja, seperti pendapatan penjualan, transaksi yang ditutup, atau metrik lain yang relevan.
3. Input metrik kinerja: Pengguna memasukkan metrik kinerja yang relevan dengan perhitungan komisi. Ini bisa berupa pendapatan penjualan, laba kotor, jumlah unit yang terjual, atau ukuran lain yang dapat diukur yang menentukan pendapatan komisi.
Rumus untuk menghitung total pendapatan untuk karyawan dengan struktur kompensasi gaji plus komisi adalah mudah. Rumus ini menggabungkan gaji pokok tetap dan pendapatan komisi berdasarkan tingkat komisi dan metrik kinerja.
Formula:
n1= Gaji Pokok
n2=Proyeksi Penjualan
n3=Komisi Mulai Berlaku Pada (Jumlah penjualan setelah komisi mulai berlaku)
n4=Tingkat/Persen Komisi
n5=Batas Komisi Pada (Batas maksimum penjualan setelah itu tidak ada komisi lebih lanjut yang didapat)
if(n2 > n5){
Komisi yang Diperoleh = (n5 - n3) * n4/100;
TotalKompensasi= Komisi yang Diperoleh + n1
}
else{
Komisi yang Diperoleh = (n2 - n3) * n4/100;
TotalKompensasi= Komisi yang Diperoleh + n1
}
Catatan: Rumus ini menghitung total kompensasi untuk tenaga penjualan berdasarkan gaji pokok dan proyeksi penjualan. Komisi diperoleh dari penjualan di atas titik tertentu (n3) dan dibatasi pada jumlah tertentu (n5). Tingkat komisi ditentukan oleh n4. Rumus menghitung komisi hingga jumlah yang dibatasi atau penjualan yang diproyeksikan, tergantung mana yang lebih rendah.
Menghitung komisi 12% relatif mudah. Untuk menghitung komisi 12% pada jumlah tertentu, Anda dapat menggunakan rumus berikut:
Jumlah Komisi = (Tingkat Persentase / 100) x Jumlah Total
Dalam hal ini, tingkat persentase adalah 12%, dan jumlah total mewakili pendapatan penjualan atau nilai yang menjadi dasar komisi.
Berikut ini contoh langkah demi langkah cara menghitung komisi 12%:
Misalkan seorang tenaga penjual telah menghasilkan penjualan sebesar $10.000, dan mereka berhak mendapatkan komisi 12% dari jumlah tersebut. Anda ingin menghitung komisi yang akan mereka dapatkan.
1. Ubah angka persentase menjadi desimal dengan membaginya dengan 100:
- 12% sebagai desimal adalah 0,12 (12 / 100 = 0,12).
2. Gunakan rumus untuk menghitung jumlah komisi:
- Jumlah Komisi = (0,12) x $10.000
- Jumlah Komisi = $1.200
Komisi 12% dari $10.000 adalah $1.200. Ini adalah jumlah yang akan diperoleh tenaga penjual sebagai komisi mereka.
Fitur utama dari struktur gaji pokok plus komisi meliputi:
1. Gaji pokok: Gaji pokok adalah jumlah tetap yang dibayarkan kepada karyawan secara teratur, seperti bulanan atau dua mingguan. Ini memberikan stabilitas keuangan dan memastikan bahwa karyawan memiliki penghasilan yang konsisten, terlepas dari penjualan atau kinerja mereka.
2. Komisi: Komisi adalah penghasilan tambahan yang diterima karyawan berdasarkan kriteria tertentu, seperti pendapatan penjualan, jumlah unit yang terjual, atau metrik kinerja lainnya. Komisi biasanya bervariasi dan dapat berfluktuasi berdasarkan kinerja individu.
3. Insentif kinerja: Komponen komisi dari rencana kompensasi berfungsi sebagai insentif kinerja. Hal ini memotivasi karyawan untuk berusaha mencapai tingkat penjualan atau kinerja yang lebih tinggi, karena peningkatan penjualan menghasilkan pendapatan komisi yang lebih tinggi.
4. Penghasilan variabel: Tidak seperti gaji tetap, komisi bervariasi berdasarkan kinerja. Karyawan yang melampaui target atau kuota penjualan dapat memperoleh komisi yang lebih tinggi, sementara mereka yang tidak memenuhi target dapat menerima pembayaran komisi yang lebih rendah.
5. Keselarasan dengan tujuan: Struktur gaji pokok ditambah komisi menyelaraskan kompensasi karyawan dengan tujuan perusahaan, seperti meningkatkan penjualan, memperoleh pelanggan baru, atau mencapai target pendapatan tertentu.
6. Kustomisasi: Perusahaan dapat menyesuaikan struktur komisi agar sesuai dengan industri, proses penjualan, dan tujuan bisnis mereka. Mereka dapat menggunakan tingkat komisi, tingkatan, atau struktur bonus yang berbeda untuk memberi insentif pada perilaku yang diinginkan.
7. Target Penjualan: Biasanya, karyawan harus memenuhi atau melampaui target atau kuota penjualan agar memenuhi syarat untuk mendapatkan komisi. Target dan kriteria spesifik untuk mendapatkan komisi harus didefinisikan dengan jelas dalam rencana kompensasi.
Istilah "aturan komisi" biasanya mengacu pada pedoman, kebijakan, atau peraturan khusus yang ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi mengenai penghitungan, pembayaran, atau pengelolaan komisi.
Aturan komisi meliputi:
1. Perhitungan komisi: Aturan dapat menentukan bagaimana komisi dihitung, seperti rumus atau metode yang akan digunakan. Sebagai contoh, peraturan komisi dapat menyatakan bahwa komisi dihitung sebagai persentase dari pendapatan penjualan.
2. Tarif komisi: Peraturan dapat menguraikan tarif komisi spesifik yang berlaku untuk produk, layanan, atau tingkat penjualan yang berbeda. Hal ini dapat mencakup tarif standar, tarif berjenjang, atau tarif variabel.
3. Target dan kuota penjualan: Peraturan dapat menetapkan target atau kuota penjualan yang harus dipenuhi karyawan untuk memenuhi syarat mendapatkan komisi. Aturan tersebut juga dapat menentukan bagaimana kinerja diukur dan dilacak.
4. Jadwal pembayaran komisi: Peraturan sering kali menentukan kapan komisi dibayarkan, apakah bulanan, triwulanan, tahunan, atau pada jadwal lain. Peraturan tersebut juga dapat mencakup pembayaran di muka atau penarikan terhadap komisi di masa mendatang.
5. Penyesuaian dan penarikan kembali: Peraturan dapat menguraikan dalam keadaan apa komisi dapat disesuaikan atau dikembalikan. Contohnya, jika penjualan dibatalkan atau dikembalikan, komisi yang diperoleh dari penjualan tersebut dapat disesuaikan.
6. Penyelesaian sengketa: Peraturan komisi dapat mencakup prosedur untuk menangani perselisihan yang terkait dengan perhitungan komisi, pembayaran, atau kelayakan.